Museum Taiwan dibuka lagi

Sejumlah peninggalan bersejarah dari kekaisaran Cina kembali dipajang di ibukota Taiwan, Taipei, setelah Museum Istana Nasional itu dirombak selama tiga tahun.

Museum yang merupakan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi turis, memiliki ribuan lukisan dan pahatan yang diambil dari koleksi kekaisaran di Beijing di akhir perang saudara sekitar enam puluh tahun lalu.

Menjelang perang saudara Cina yang brutal di akhir tahun 1940an, kekuatan nasionalis terpakasa meninggalkan Cina daratan dan lari ke Taiwan.

Dalam pelarian mereka, dibawa sekitar tiga ribu peti berisi kekayaan dari kota terlarang, ibukota kerajaan Cina di Beijing.

Wartawan BBC di Shanghai, Quentin Somerville, melaporkan koleksi barang-barang beraneka ragam termasuk lukisan, patung dan kaligrafi, yang berasal dari dinasti Song dan Ching itu sekarang berada di Taipei.

Dana sebesar 21 juta dollar dibelanjakan untuk membangun ruang pameran bagi benda-benda bersejarah itu.


Paling populer

Museum penyimpanan benda bersejarah itu sekarang menjadi tempat kunjungan wisatawan paling populer.

Namun, pemerintah Cina marah besar setelah diketahui pemerintah Taiwan menghapus keterangan asal usul barang yang dipamerkan itu.

Cina yang mengklaim kedaulatan atas Taiwan, mengatakan langkah Taiwan itu merupakan salah bukti kepulauan itu untuk bergerak menuju kekemerdekaan.

Pengelola museum mengatakan langkah yang mereka tempuh semata-mata administratif karena asal usul barang itu sudah diketahui semua orang dan telah menjadi fakta sejarah.

Namunm demikian walau perselisihan Taiwan dan Cina seperti tidak ada akhirnya, hubungan perekonomian kedua pihak tidak pernah lebih erat dari sebelumnya.

(bbcindonesia.com)