Setelah lama menunggu sekitar 11 tahun, akhirnya pembangunan gedung baru Unit B yang disebut dengan Gedung Arca dapat diselesaikan secara keseluruhan, dan pada tanggal 20 Juni 2007 yang lalu telah dibuka resmi oleh Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono. Mulai tanggal tersebut pengunjung sudah dapat menjelajahi pameran-pameran tetap mulai dari lantai I hingga lantai IV.
Pembangunan gedung Unit B yang dimulai sejak tahun 1996 ini sempat tertunda beberapa tahun dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara pada tahun 1997. Gedung yang direncanakan selesai tahun 2001 ini akhirnya dapat disele-saikan secara keseluruhan, bangunan fisik dan tata pamerannya, tahun 2007. Pameran tetap di gedung baru Museum Nasional yang bertema “Keanekaragaman Budaya dalam Kesatuan” tampilannya berbeda dari gedung lama (Unit A). Tema tersebut terdiri dari 4 (seharusnya 5) subtema yaitu [1] Manusia dan Lingkungan, [2] Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Ekonomi, [3] Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman [4] Khasanah dan Keramik. Subtema terakhir yaitu [5] Religi dan Kesenian direncanakan setelah gedung unit C dibangun.
Menyertai grand opening ini adalah pameran temporer “Majapahit” yang diselenggarakan selama satu bulan, mengisahkan tentang kebesaran kerajaan Majapahit selama hampir 200 tahun (1292 – 1486), yang diawali dari sebidang tanah hutan yang dibuka oleh Raden Wijaya hingga hampir seluruh kepulauan Indonesia ditambah sebagian wilayah Asia Tenggara yaitu Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Pameran Majapahit didukung oleh berbagai pihak seperti Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Direktorat Peninggalan Purbakala, Balai Pelestarian dan Perlindungan Purbakala Jawa Timur, dan lain-lain. Dalam pidato sambutannya, Presiden mengatakan bahwa di era globalisasi saat ini, perubahan berkelanjutan dalam berbagai dimensi kehidupan merupakan suatu keniscayaan.
Dalam kaitan ini, museum dituntut untuk sanggup menjalankan peran lebih dari sekedar tempat penyimpanan benda-benda peninggalan bersejarah, yang mana museum harus mampu berperan sebagai tempat pembelajaran yang tidak saja menampilkan kejayaan dan kebesaran dari peradaban nenek moyang tetapi juga menampilkan keselarasan hidup dengan alam tanpa mengakibatkan kerusakan lingkungan. [TRIGANGGA]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar